Minggu, 11 Juni 2023

Puisi Rilan

 Surat untuk Ayah 



Sepucuk surat cinta kutuliskan untukmu

Untuk mewakilkan rasa terimakasihku

Atas jasa dan pengorbananmu

Yang tiada terkira sampai kapanpun itu


Beban dipundakmu, rasanya makin berat

Tanggungan sebagai kepala terus bertambah terus menjerat

Padahal tulangmu yang dulu kokoh kini berjalan saja mulai melambat

Tapi demi sebuah tanggung jawab, semua takkan jadi penghambat


Ayah, tiada terkira apanyabg telah kau berikan

Tiada terhitung pengorbanan yang kau lakukan

Tiada bosan berusaha untuk keluarga kebanggan

Dan tiada hentinya keringatmu menetes agar kami bisa makan


Ayah, jikalau boleh berkata jujur

Aku yakin pasti engkau akan mengatakan 'sudah lelah' dengan semua ini

Sudah capek dengan derita ini, dan bahkan kaki mulai bosan menapaki langkah yang tiap hari dilewati

Tapi, engkau tetap terlihat kuat

Engkau tak sedikitpun niat untuk menyerah

Saat arus kehidupan kian menjarah


Ayah, jasamu takkan bisa kutuang dalam puisi saja

Pengorbananmu tak mungkin bisa kutuliskan lewat kata-kata semata

Kasih dan sayangmu pada kami bukan perkara terucap atau tidak

Bukan perkara banyaknya nasehat yang diberikan

Tapi ini soal dukungan dan motivasi serta doa yang tiada habisnya

Hingga kami bisa diposisi ini


Ayah

Lewat celotehan tangan yang berupa puisi ini

Semoga bisa menyampaikan rasa terimakasih selama ini

Semoga buku ini bisa menjadi kado untukmu di hari wisudaku


Terima kasih Ayah

Buku dan toga ini kupersembahkan untuk ayah, Umak, kakak dan adik-adik tercinta.


Padangsidimpuan, 11 Juni 2023

Puisi Rilan

 Surat untuk Ayah  Sepucuk surat cinta kutuliskan untukmu Untuk mewakilkan rasa terimakasihku Atas jasa dan pengorbananmu Yang tiada terkira...